Kamis, 17 September 2009

LIFE IS BEAUTIFUL MY FRIENDS 9 ( Edisi panca Indera )

Makan, Mengukir kata, Menyanyi, Mencium,Marah,Merayu.
To all my friends: Ketika saya merenung, terbersit bahwa semua kata-kata di atas, dapat kita lakukan dengan hanya salah satu panca indera ; yaitu mulut. So hati-hatilah mempergunakan indera yang satu ini. Bisa berakibat positif, tapi rawan juga akan hal-hal yang negative. Btw, kita bahas mengenai makan aja dulu yach, mumpung bulan puasa, ini suatu hal yang penting.

Apa sih esensi makan bagi anda?
Seorang teman saya menyatakan , bahwa “taste” ( rasa asli ) makanan sesungguhnyalah yang kita citrakan ke lidah kita saat makan. Dia menambahkan pula, bahwa kejujuran rasa makanan terhadap lidah adalah esensi makan yang paling hakiki. “Jangan bohongi lidah anda!” ujarnya pada saya. Saya agak bingung juga, dalam perbincangan ini. Lidah kok pake dibohongin segala, pikir saya dalam hati. Tapi beberapa saat kemudian, saya boleh mengerti, arti dari pada jujur dan tidak bohong pada lidah sendiri. Kalau makan daging, citrakanlah rasa daging pada lidah, artinya lidah dapat menangkap rasa daging saat kita makan daging. Bukan rasa Strawberry. Begitu juga saat makan daging ikan, sampaikanlah rasa daging ikan, alias dagingnya harus segar, dan benar-benar memiliki rasa ikan. Bukan rasa cabe, bukan rasa asin dan lain-lain. Ternyata memberi bumbu pada makanan, sama saja kita membohongi lidah kita sendiri.
Pada akhir perbincangan, teman saya mengatakan, “Coba aja , kayu juga kalau diberi tepung dan bumbu yang memadai bisa enak juga, bila demikian apakah kamu disebut makan Kayu? He he he…” selorohnya lirih.

Makan adalah kegiatan yang terlalu sering kita lakukan. Karena begitu seringnya, kita tidak ambil pusing lagi dengan perkara yang satu ini. Maksudnya jarang kita pikirkan tentang makanan yang kita makan, maupun tetek bengek yang berkaitan dengan makan itu sendiri.
Begitu juga sesaat sebelum makan, kita jarang mengingat Pak Tani yang bersimbah peluh di panas terik saat menanam, menyiangi, dan menuai padi, sehingga menjadi beras, yang kemudian ditanak isteri kita. Itulah proses panjang perjalanan sebutir nasi hingga dapat tersaji di depan kita saat hendak makan. Tak pantaskah kita berterimakasih pada Pak Tani? Sungguh mulia pekerjaan sebagai petani,salah satu professi yang banyak ditinggalkan orang, karena berlomba-lomba ke kota.
Di kota orang bekerja di industri atau pabrik pembuat berbagai keperluan masyarakat, termasuk keperluan para petani yang memiliki pangsa hingga 80 % dari total penduduk Indonesia. Hebatnya, walaupun mereka bekerja di kota pada umumnya, namun mereka digaji dengan standar kebutuhan fisik minimum. Salah satu penentu upah minimum Regional ( UMR ), adalah harga beras. Agar hasil industry dapat bersaing, otomatis gaji para buruh juga harus bersaing alias dibuat semurah mungkin. Agar gaji buruh dapat serendah mungkin, maka harga gabah sebagai salah satu faktor penentu UMR, juga ditekan seminim mungkin. Alhasih gaji buruh menjadi sangat rendah. Oleh karena gaji rendah, maka daya beli juga serta-merta jadi rendah. Kalau daya beli rakyat pada umumnya rendah, ironisnya siapayang akan membeli hasil industri itu? Betapa indahnya apabila mayoritas pembeli mobil buatan pabrik otomotif adalah petani. Faktanya, konsumen otomotif masih didominasi orang kota.
Kembali lagi ke meja makan, kita juga jarang mempertanyakan beras yang ditanak oleh istri kita , berasal dari pulau atau kota mana. Bisa jadi dari Pulau sumatera, pulau Sulawesi, atau bahkan Pulau Kalimantan. Sekarang ada di depan kita, betapa jauhnya perjalanan sebutir nasi hingga dapat tersaji di meja makan kita. Bila mengkaji tiga hal saja, yaitu siapa gerangan yang menanam, gabah penentu UMR, dan dari mana asalnya, hendaknya cukup mengingatkan kita agar tidak ada lagi sisa-sisa makanan di piring atau remah yang berjatuhan sia-sia saat kita menyudahi acara makan kita.
Begitu pula halnya dengan berdo’a dan bersyukur. Bisa saja sesaat makanan telah tersaji di meja makan, langsung kita makan tanpa mengekpresikan rasa syukur kita kepada Sang Khalik yang memberikan makanan tersebut melalui Doa.Beberapa hal yang saya sebut adalah refleksi pada diri sendiri berdasarkan hal-hal sederhana, yang dapat dipetik hikmahnya. Kalau philosopi makan dapat kita tingkatkan dalam pikiran kita, niscaya hidup ini akan lebih indah.
Satu lagi hal teramat penting untuk kita lewatkan, bahwa salah satu indikasi tentang derajat manusia dapat diketahui dari budaya makanya. Simak terus.
Mengapa Harus Makan?
Hidup bukanlah untuk makan saja, namun untuk hidup salah satu yang kita butuhkan adalah makan. Kita tidak bisa hidup kalau tidak makan. Makanan adalah sumber nutrisi dan asupan energy bagi tubuh kita untuk bertahan hidup dan untuk tumbuh. Demikian juga untuk melangsungkan maintenance dalam tubuh kita, dapat berjalan dengan adanya Zat pengganti yang berasal dari makanan.
Ada satu misteri yang ramai dipergunjingkan, yaitu rahasia kepintaran orang Yahudi. Apa rahasianya? Chappy Hakim, dalam bukunya menuliskan bahwa rahasia kepintaran orang Yahudi adalah karena budaya makan mereka. Salah satunya adalah, tidak memakan kepala ikan. Diyakini dalam kepala ikan ada Zat yang berbahaya bagi otak manusia, sehingga sangat mereka hindari. Ada lagi, mereka tidak mau banyak-banyak makan nasi, karena nasi membuat usus dua belas jari bekerja ekstra keras untuk mengolahnya. Jadi secukupnya saja. Disamping itu, nasi dimakan belakangan setelah makan buah-buahan dan sayur-sayuran. Makanya tidak heran anak-anak orang Yahudi sudah dijejali dengan buah dan sayuran, kendati hari masih pagi. Diyakini pula bahwa buah dan satur akan lebih mudah diolah dan dicerna oleh mesin pencerna di dalam perut kita. Kenyataan kita lihat memang kepintaran orang Yahudi jauh di atas rata-rata.
Lain lagi dengan budaya makan bangsa ini, bertentangan 180 derajat dengan cerita di atas.
Saya masih ingat, kalau orang tua melarang makan pisang di pagi hari, demikian juga selalu memberi porsi nasi yang lebih banyak di piring. Yang pasti lebih banyak nasi dari pada lauk-pauknya. Penelitian mengatakan akibat dari kekurangn mengonsumsi buah dan sayur yang nota bene sangat melimpah ruah di negri kita, 90 % rakyat kita bermasalah dengan pencernaan. Masalah ini akan lambat laun menimbulkan penyalit kronis seperti wasir, ambeien dan sembelit.

Apa etika makan itu penting?

Kita sering melihat cara seseorang melahap makananya, mulai dari cara menyuapkan makanan ke dalam mulut, hingga etika lain yang berhubungan dengan ritual makan itu sendiri. Dengan tanpa memperhatikan tatakrama makan, tanganya pun penuh dengan makanan dan serta-merta memasukkan ke mulut dengan melebihi kapasitas mulutnya sendiri. Sudah begitu, ditambah lagi dengan musik ( baca: berisik ) yang keluar dari mulutnya. Ada pula yang berbicara berbicara sambil mengunyah makanan. Sebenarnya tidak ada larangn berbicara saat makan. Namu perlu hati-hati, seyogiyanya dilakukan satu per satu. Janganlah berbicara saat mulut penuh dengan makanan. Salah-salah, nasi bisa meluncur ke makanan yang tersaji di meja makan. Kalau sudah begini bisa berabe.
Ada fakta seorang anak yang makan dengan kedua tanganya, dengan rakusnya dia menyuapi makanan ke mulutnya secara bergantian.Didahului oleh tangan kiri, lalu diikuti dengan tangan kanan. Entahlah mengapa ini dapat terjadi, tak ubahnya seperti hewan. Padahal nngak ada lo, hewan yang makan dengan cara ini he…he….

Kapan makan yang paling berkesan?
Layaknya Lunch atau pun Dinner antara kita dan sahabat, maupun Klient dengan pelanggan yang kerap dilakukan sambil ngobrol. Ini sah sah saja, karena sudah menjadi gaya hidup, terutama di kalangan pebisnis di perkotaan. Mereka berbicara, bercanda, bahkan tertawa di sela-sela acara makan siang maupun malam. Dengan cara seperti ini akan tercipta suasana dengan kontemplasi yang maksimaal antara kita dan rekan makan kita. Sehingga aktivitas makan bersama menjadi ritual yang sering ditunggu-tunggu oleh siapa pun. Makan bersama kerabat dapat menciptakan pengalaman yang berkesan mendalam, dan sulit dilupakan begitu saja. Mungkin kenanganya akan lebih berkesan ketimbang diberi hadiah atau cindera mata. Itulah satu sisi kelebihan dan keunikan makan.
Masih banyak lagi sorotan terhadap rupa-rupa perilaku yang menyangkut makan. Mari kita amati satu per satu, ternyata banyak hal yang menarik.
Begitu bangun pagi, kita mandi dan berbersih diri, lalu kita pun siap melakukan kegiatan yang kita sebut makan. Pergi ke kantor, melakukan kegiatan kantor dari a sampai z , begitu matahari bertengger di atas kepala , lagi-lagi makan. Kita melanjutkan pekerjaan, tak terasa sudah sore, lalul kita pulang ke rumah. Ada diantara kita yang melakukan perjalanan dengan Bis umum, tak disangka-sangka sudah ada penjaja makanan menggoda kita agar membeli dan mengkonsumsi makanan yang di asongnya. Lalu kita pun makan. Bagi teman-teman yang pulang dengan mengendarai kendaraan pribadi, sebelum melanjutkan perjalanan, acap kali mampir dulu. Mengapa? Karena digoda oleh sentra penjual makanan yang begitu menjamur di pinggir jalan. Makan.

Makanan yang baik atau yang enak?
Pertama , dari jenis makanan apa yang paling sering kita konsumsi.Ketika kita menikmati sebuah makanan yang memiliki rasa ‘enak’, maka kita akan terbuai oleh rasa tersebut ke dalam cita rasa yang sulit diungkapkan dengan kata-kata, hanya dapat dirasakan. Dalam kondisi terpengaruh oleh hipnotis rasa enak ini, serta merta wajah kita pun memancarkan sebuah aura yang dapat dibaca oleh orang lain. Wajah kita akan berseri-seri ‘sumringah’. Apabila wajah kita dapat men’display’ abjad, maka sesungguhnya tertulis di sana ‘Ueenaak’, atau ‘Nikmat’.
Sebaliknya apabila kita sedang makan sejenis penganan yang menurut kita tidak enak, maka serta-merta pula ekspresi wajah kita menggambarkan ketidak enakan itu. Apa yang dapat kita pelajari dari dua fenomena ini? Bahwa wajah kita secara spontan dan sistematis akan menggambarkan apa yang kita rasakan.
Pernahkah anda memikirkan bahwa indera yang kita gunakan untuk makan dan berbicara adalah sama? Ya, saya pun sadar akan hal ini baru-baru ini. Kita memasukkan semua makanan yang enak, sedang , maupun sangat enak melalui mulut kita. Demikian juga untuk berbicara, baik itu kata-kata yang baik, bermanfaat dan memotivasi orang lain, maupun kata-kata yang dapat menyakiti orang lain. Bahkan untuk bernyanyi pun kita mempergunakan indera yang sama, yakni mulut.
Tapi sadarkah kita, apakah makanan enak yang kita makan akan membawa manfaat bagi tubuh kita? Apakah manfaatnya sebanding dengan rasanya?. Tergantung konten nilai gizi makanan tersebut.
Sebaliknya, apabila kita menikmati makanan yang kata ahli Gizi dan Nutrisi sangat berkelimpahan manfaat untuk tubuh kita, begitu kita cicipi rasanya boleh jadi mengecewakan. Tidak sesuai dengan selera lidah kita, sangat sulit untuk menelanya. Ambil contoh misalnya sesuatu yang pahit yang diyakini banyak memberikan manfaat meningkatkan daya tahan tubuh, pastilah kita enggan untuk mengkonsumsinya. Apalagi disebut untuk ‘menikmatinya’ . Mendengan kata ‘pahit’ saja sudah tentu membuat ‘motorik’ tubuh akan memberi reaksi tidak suka ataupun penolakan.
Keindahan apa yang dapat kita petik dari ‘makan’ adalah : Tidak semua yang nikmat ataupun enak, memberi manfaat bagi hidup kita, sebaliknya sesuatu yang tidak enak atau nyaman , bias saja membawa berkah dan sukses pada kehudupan kita.
Masih rekat melekat nasihat Sang Bunda tercinta dalam hal ‘makan’ , katanya seperti ini :
“Nak, kalau lagi mengunyah sesuatu yang Manis, janganlah serta-merta ditelan, demikin juga saat mengenyam yang pahit, janganlah kamu langsung muntahkan”.
My Friends, Keindahan kali ini akan benar-benar menjadi indah apabila kita sensitive terhadap rasa dan makna. Janganlah kita tertipu oleh rasa yang menjerumuskan, atau menipu, bahkan membius kita, sehingga kita memperoleh manfaat yang tidak baik, tetapi berusahalah kita menilai sesuatu berdasarkan makna, baik yang tersirat maupun tersurat bahkan tersamar dari sebuah fenomena, agar kita selamat dan dapat berguna dalam hidup kita.
Makanan dikatakan kaya Nutrisi apabila bermanfaat bagi kesehatan, demikian juga dengan kita dikatakan SUKSES apabila berguna dalam konteks kehidupan kita masing-masing. Selamat menjadi orang yang ‘berguna’ dan ‘bermanfaat’.


Salam KAIZEN.

Doharman Sitopu
LIBMYF & KOL Developer’s

LIFE IS BEAUTIFUL MY FRIENDS 8

Tol JKT - CIKAMPEK, 2 Februari 2009
Terinspirasi oleh editorial tadi pagi di SMART FM, mengenai 4 Hal pokok pembelajaran ( sesuai Motivator Napoleon Hill ) yang bersifat Universal dan berlaku untuk semua Bangsa. Dimana empat Hal ini akan sangat mempengaruhi kemajuan semua bangsa mana pun di dunia ini.
Empat hal tersebut adalah sebagai berikut. Pertama : Pembelajaran di rumah, yang menekankan betapa pentingnya peranan pendidikan di dalam setiap rumah tangga. Kedua : Pembelajaran keagamaan, Semakin religius suatu bangsa, hendaknya semakin cepat untuk mencapai kemajuan. Ketiga: Pembelajaran melalui membaca, apabila suatu bangsa secara rata-rata gemar membaca, niscaya bangsa itu adalah bangsa pembelajar, dan dapat dipastikan akan lebih baik taraf hidupnya. Keempat : Pembelajaran dari media massa,seberapa besar minat suatu bangsa menyerap informasi melalui Koran, majalah, televisi , internet dan berbagai media lainya.
Satu hal kontroversi yang diungkapkan redaksi dari radio ini tadi pagi adalah, Bahwa minat baca bangsa ini masih kalah dengan minat nontonya. Bisa jadi kalau hal ini tidak cepat-cepat dibenahi, bukanya tidak mungkin suatu saat Bangsa Indonesia hanya menjadi Bangsa penonton.
Wah, jangan sampai ya…teman. Sebagai manusia yang gemar belajar, saya juga terpicu oleh editorial ini. Andai minat baca bangsa ini sudah demikian baiknya, secara otomatis akan membutuhkan banyak bahan bacaan. Bahan bacaan ini adalah hasil dari para penulis dan jurnalis. Minat baca yang tinggi akan menjadi lahan yang subur bagi para penulis untuk berkembang dan tumbuh menjadi lebih professional. Saya pun ingin menjadi salah satu dari para penulis itu nantinya. Ingin menyumbang buah pikiran dan gagasan bagi Bangsaku.
Bagaimana dengan anda? Mari, jangan kita biarkan bangsa ini menjadi penonton.


Salam KAIZEN.

Doharman Sitopu
0812 8232 994
LIBMYF & KOL Developer’s
LIBMYF – Life Is Beautiful My Friends
KOL- Kaizen Of Life

Rabu, 26 Agustus 2009

LIFE IS BEAUTIFUL MY FRIENDS 7

Family Gathering, HUTRI 64
Ringkasan LIBMYF 6:
Pada tanggal 17 Agusutus 2009 , saya dan keluarga mengikuti acara “Family Gathering” …Dibuka dengan Gathering dari seorang pembicara, yang mengusung thema how to be keluarga Idola. …bahwa ibu adalah guru bangsa, terutama ibu rumah tangga, andalah guru anak-anak Indonesia yang sesungguhnya. Luar Biasa, motivasi dari pembicara ini sehingga saya dapat menangkap semangat di wajah istri saya yang begitu sumringah.Gathering yang kedua tidak kalah mengesankan . Kita diingatkan untuk rajin-rajin menyatakan Cinta kepada seluruh anggota keluarga. Beliau mengambil analogi mengasihi satu sama lain melalui salam-nya Mbah Surip: I love you Full …
Oleh karena hangatnya situasi dan begitu akrabnya komunikasi yang dibawakan dari sesi 1 dan 2, tak terasa waktu sudah menunjukkan jam 12 siang, waktunya makan siang. Wow ini dia enjoy time yang sangat indah dan dinanti-nantikan. Terus terang perut saya sudah kasi klakson tanda waktu karena energy dikuras oleh ketawa ketiwi dari pagi.
Pengaturan makan siang ala keluarga idola ini sangat unik. Setiap keluarga mempersiapkan penganan yang telah ditunjuk oleh panitia. Ada yang bawa nasi, ikan, sayur, buah, pokoknya komplit plit, sampai sampai kita bingung untuk nyeduk yang mana saking banyaknya variasi makanan yang tersaji. Acara makan pun dimulai, dengan cara prasmanan rasanya sangat afdol. Alih-alih edukasi untuk ngantri, dan sambil ngantri dapat pula dimanfaatkan untuk ngobrol, intinya menjalin komunikasi yang lebih erat.
Satu-persatu peserta self-service mengambil makananya, lalu mengambil posisi sesuka hati, apakah bergabung dengan si A maupun si B . Ada yang makan di taman, ada yang di ruangan sambil bercanda, ada juga yang terlibat pembicaraan serius. Entah apa yang mereka perbincangkan. Tapi kalau dengan cara itu mereka akan mendapatkan enjoyment, silakan tidak ada yang larang. Bebas kok, apalagi acara ini diadakan untuk menyambut HUT kemerdekaan bangsa kita sendiri. Sambil makan, kita diiringi dengan lagu-lagu yang dibawakan Keyboardyst tunggal yang telah dipersiapkan. Wah rasanya jarang-jarang dapat keindahan sedemikian rupa, sudah diberikan makanan oleh Tuhan, diberikan pula situasi yang akrab dan gaul, diiringi dengan musik yang merdu dan ditiup oleh angin yang berhembus sepoi-sepoi. Weleh weleh, mertua lewat pun mungkin dicuekin aja ha ha ha
Setelah selesai acara makan siang yang begitu nikmat, acara kembali dilanjutkan. Kini giliran Games Outdoor. Game dimulai dengan lomba joget berpasangan suami-istri dengan menaruh balon di antara kedua wajah. Dengan bersemangat penuh, istri saya langsung mendaftarkan kami sebagai salah satu peserta. Ada dua puluh pasangan yang bertanding. Setelah mengatur posisi dan menyundul balon masing-masing antara suami dan istri, musik pun di mainkan . Bagi kami tidak ada masalah, dari awal lancar-lancar saja. Tapi ternyata tidak boleh anggap remeh pada game yang satu ini. Begitu panitia menginstruksikan, “Ayo semua goyang, yang goyang, pasangan itu kurang goyang”. Terpaksa deh badan digoyang lebih heboh lagi, semua penonton maupun peserta larut dalam situasi riuh, cekikikan dan berteriak melihat kekonyolan dan kelucuan beberapa pasangan yang balonya miring, sehingga pasangan itu pun susah untuk bergoyang, dan akhirnya balonya jatuh. Kalau sudah begitu gugurlah pasangan tersebut.
Tak disangka, setelah berusaha menahan balon yang juga sudah setengah miring, dengan gerakan setengah dipaksakan dan keringat yang mulai mengucur begitu derasnya, kami bisa bertahan hingga musik berhenti, dan didaulat sebagai juara 3. Yah lumayan.
Banyak lagi permainan yang dipertandingkan, sebut saja lomba balap karung, lomba bakiak keluarga, lomba memasukkan bendera bagi anak batita, lomba makan kerupuk.
Begitu gegap gempitanya suasana pada hari itu, sehingga tak terasa mentari sudah kasi tanda ingin bersembunyi di ufuk barat. Tinggal satu permainan lagi yang kadung mulai digelar kendati hari sudah mulai sore dan meredup. Acara ini adalah Childgalatama. Pertandingan footsal anak. Bukan permainan sepak bolanya yang ingin saya ceritakan, tetapi begini. Kebetulan anak saya sebagai salah satu pemain saat itu memakai kostum bertuliskan “Kuburan” ( Maksudnya Kuburan Band). Saya sudah larang sebenarnya dari rumah. “Nak jangan pakai kaos itu, menyeramkan!” ujar saya pada anak saya. Tapi dia tetap aja keukeuh (bersikeras) memakainya. Akhirnya saya pun tidak berkutik, dan saya coba belajar untuk menghormati hak pakai kaos anak saya.
Nah ini dia hasilnya, siapa menabur dia menuai. Benar anak saya menuai berbagai macam komentar dari orang tua maupun teman-temanya. Ada yang bilang “serem bangat ya kaosnya”, “Apa gak ada kaos lain?”,”Pak kaos anaknnya serem”. Saya acuh saja, saya biarkan anak saya untuk mempertanggung jawabkan kaos-nya itu. Begitu pertandingan selesai, ada lagi eletukan,”Kamu pakai kaos kuburan sih, makanya kamu kalah”.
“Mana ada hubunganya kuburan dengan bola, yang ada juga orang takut kuburan karena takut mati, coba nggak ada kuburan ( mungkin maksdunya kuburan pahlawan ) belum tentu merdeka ha ha ha ha” jawab anak saya menirukan gaya-nya Mbah Surip…

Salam Kaizen

Doharman Sitopu
LIBMYF & KOL Developer’s
LIBMYF – Life Is Beautiful My Friends
KOL- Kaizen Of Life
http://paradigmadoharman.blogspot.com
0812 823 2994 email: doharmanstp@gmail.com

LIFE IS BEAUTIFUL MY FRIENDS 6

Pada tanggal 17 Agusutus 2009 , saya dan keluarga mengikuti acara “Family Gathering” yang diadakan di taman wiladatika Cibubur. Acara ini diadakan dalam rangka memeriahkan HUTRI yang ke 64. Peserta adalah komunitas beberapa keluarga yang berasal dari Cibubur dan sekitarnya. Thema yang diusung kali ini adalah “Menjadi Keluarga Idola”.
Jam 8.00 tepat sebagian besar peserta sudah tiba di tempat. Saya dan keluarga juga tiba tepat waktu, tanpa cadangan waktu untuk bersiap-siap alias, tepat bangat, sehingga agak terburu-buru. Setelah turun dari kendaraan , kami langsung melakukan registrasi. Kemudian acara pun di mulai.
Dibuka dengan Gathering dari seorang pembicara, yang mengusung thema how to be keluarga Idola. Sebuah renungan dibawakan pada awal acara yang menyoal komunikasi antara suami dan istri , antara anak dengan orang tua, begitu pula antara sesama anak. Kami sekeluarga diingatkan dalam acara ini untuk selalu mengasihi satu sama lain. Lantas apa sih hubunganya dengan HUT RI yang ke 64? O..ternyata si pembicara yang satu ini mengingatkan kita semua bahwa membangun bangsa ini, harus dimulai dari keluarga, apa bila keluarga sudah baik dan menjadi Idola, maka bangsa ini pun otomatis akan menjadi idola pula. Satu pesan untuk para ibu, bahwa ibu adalah guru bangsa, terutama ibu rumah tangga, andalah guru anak-anak Indonesia yang sesungguhnya. Luar Biasa, motivasi dari pembicara ini sehingga saya dapat menangkap semangat di wajah istri saya yang begitu sumringah.
Gathering yang kedua tidak kalah mengesankan . Kita diingatkan untuk rajin-rajin menyatakan Cinta kepada seluruh anggota keluarga. Beliau mengambil analogi mengasihi satu sama lain melalui salam-nya Mbah Surip: I love you Full. Memang apalah I love you full-nya penyanyi berambut gimbal yang sudah menghadap Sang Khalik ini. Tidak ada yang istimewa, message yang ada di dalam kata=kata Mbah Surip ini ternyata Luar Biasa juga. Pada saat itu juga, kami secara langsung di’suruh’ mengucapkan I LOVE YOU FULL kepa da suami atau istri dan kepada dan dari anak-anak. Beguitu kita ucapkan WOW & AHA, tercipta nuansa dan aura yang romantic antara sesame anggota keluarga. Apa lagi setelah pengucapan statement-nya Mbah Surip , kami juga diminta menyanyikan lagunya yang satu ini.
Tak gendong ke mana mana
Tak gendong ke mana mana
Enak dong mantap dong
Dari pada naik pesawat kedinginan
Mendingan Tak gendong toh
Enak toh
Mantap toh
Asyik tau…
Ha ha ha ha ha ha
Tak terasa waktu sudah menjelang makan siang, saatnya makan siang. Ha ha ha ha hah… apa boleh buat cerita makan siang dan acara selanjutnya saya akan lanjutkan kemudian. Sukses untuk semua.



Salam Kaizen

Doharman Sitopu
LIBMYF & KOL Developer’s
LIBMYF – Life Is Beautiful My Friends
KOL- Kaizen Of Life
http://paradigmadoharman.blogspot.com

LIFE IS BEAUTIFUL MY FRIENDS 5

My Friends, Selamat bertemu kembali pada ‘LIBMYF’ yang sudah masuk pada seri penerbitan 5 pada hari ini .
Kali ini saya ingin berbagi dengan kita semua mengenai keindahan hidup yang satu ini: “Merdeka”.
TAK TERBAYANGKAN SEANDAINYA SEKARANG MASIH ANGKAT BAMBU RUNCING!
Agar moment kemerdekaan tidak berlalu begitu saja , marilah kita mengkaji fenomena dan romantika tentang kemerdekaan itu sendiri.
Merdeka memiliki arti bebas, tidak terikat, berdaulat, mendapatkan kembali hak-hak secara holistik seperti sediakala, termasuk didalamnya hak untuk menikmati hidup, hak asasi, hak untuk maju, hak untuk mundur, hak untuk naik, untuk meliuk-liuk sesuka hati kita, tanpa dibelenggu perasaan dan aturan-aturan yang dibuat oleh pihak lain. Sehingga bolehlah ‘merdeka’ itu kita simpulkan ‘bebas’. Bebas sebebas-bebasnya.
Sudah 64 Tahun kemerdekaan ini kita nikmati, dan satu kewajiban yang pantas kita lakukan adalah ‘bersyukur’ atas semua ini kepada Sang Khalik pencipta Kemerdekaan hakiki.
Teman sekalian, saya memiliki sebuah cara yang gampang untuk lebih mudah mensyukuri keindahan dari kemerdekaan itu, yakni berfikir terbalik. Bagaimanakah gerangan kondisi saya dan anda, seandainya saat ini kita masih dijajah oleh bangsa lain? Wah, nggak sanggup rasanya untuk membayangkan jika kita tidak dapat mengenyam pendidikan, tidak bisa membaca , tidak bias menulis, bahkan tulisan ini pun tidak akan pernah ada, mungkin kita pun belum kenal apa itu internet, apalagi Facebook, apalagi networking, boro-boro computer mungkin buku saja menjadi barang yang sangat mahal, mungkin kita masih ‘kaki ayam’, memakai ‘baju karung’ seperti cerita kakek nenek kita.
Mungkin juga kita masih berada di dalam Gua persembunyian, mengendap-endap sambil membawa bambu runcing. Tidak ada handphone, apalagi Blackberry, tidak ada alat transportasi, kemana-mana nyeker, paling hebat juga naik sepeda ontel. Serem bukan?
Teman, menarik bukan? Ternyata kemerdekaan itu adalah sesuatu kenikmatan dan keindahan yang terukir dan tertoreh bak sebuah lukisan yang dapat kita nikmati. Tugas kita sekarang adalah menyempurnakan lukisan ‘sketsa’ tersebut. Kita tidak perlu cemburu melihat lukisan yang ada di Negara lain, yang begitu indah dan mempesonanya melalui kemajuan yang mereka telah gapai. Yang paling penting adalah bagaimana kita, bagaimana bangsa ini memiliki arah yang jelas melalui action plan dari pemerintah kita, agar dapat mereguk kemajuan, kemakmuran yang kita cita-citakan.
Satu hal lagi, marilah kita bahu membahu untuk meningkatkan kemauan belajar dari anak-anak dan pemuda kita agar mereka memiliki motivasi dan Etos dalam menciptakan manusia-manusia kreatif dan entrepreneur yang handal.
Menggali potensi dan motivasi manusia Indonesia adalah hal yang sangat penting. Dibutuhkan Berjuta ‘GURU’ untuk meng-Coach dan men-Training anak bangsa agar akselerasi pembangunan dapat kita capai. Dibutuhkan Berjuta manusia “MOTIVATOR’ untuk memotivasi Bangsa ini.
Dibutuhkan berjuta manusia POSITIF untuk mengangkat Harkat dan Martabat kita di mata Dunia Internasional.
Kita tidak perlu gengsi belajar dari Bangsa Korea yang mana umurnya masih dibawah HUT kemerdekaan kita, tapi sekarang sudah masuk ke dalam peringkat 11 Dunia melakui Six Sigma-nya, atau Bangsa Jepang yang sudah akan menyusul bangsa Amerika untuk menjadi peringkat 1 Dunia dengan spirit samurai dan KAIZEN-nya. Kita juga perlu Benchmarking dari China yang berhasil menguasai perdagangan Dunia melalui produk Low-End, Atau Negara jiran kita Malaysia yang berhasil menjadi penghasil Karet dan CPO terbesar di Dunia ( Baca: kelapa sawitnya dikerjakan oleh buruh dari Indonesia).
Belakangan ini Malaysia juga berhasil memproduksi mobil sendiri. Mereka bangga memakai mobil buatan mereka sendiri. WHY WE CAN’T?
Catatan: Semua bangsa yang saya sebut adalah bangsa ASIA. KARENA MEREKA BISA, KITA JUGA PASTI BISA.

INDONESIA TANAH AIRKU
TANAH TUMPAH DARAHKU
DI SANALAH AKU BERDIRI
JADI PANDU IBUKU….

Hiduplah Bangsaku, Hiduplah Negaraku, Hiduplah KARAKTERKU Indonesia. Merdeka


Salam Kaizen

Doharman Sitopu
LIBMYF & KOL Developer’s
LIBMYF – Life Is Beautiful My Friends
KOL- Kaizen Of Life
http://paradigmadoharman.blogspot.com

Jumat, 07 Agustus 2009

LIFE IS BEAUTIFUL MY FRIENDS 4

My Friends, Selamat bertemu kembali pada ‘LIBMYF’ yang sudah masuk pada seri penerbitan 4 pada hari ini .

Kali ini saya ingin berbagi dengan kita semua mengenai keindahan hidup yang satu ini: “Lupa”.

Boleh jadi sebelum membaca tulisan ini kita tidak terlalu perduli dengan kata ‘LUPA’. Padahal, Lupa ataupun kelupaan kita terhadap segala sesuatu pasti membawa dampak bagi kita. Bisa berakibat ‘positive’ bahkan dapat juga ‘Negative”.

Nah, yang jadi penting dan menarik untuk dikaji adalah, dimana sih keindahan ‘lupa’ itu? Wah kepingin tahu juga rupanya ya!. Baiklah , kita buka saja tabir keindahan yang memang sengaja ‘diciptakan’ oleh Sang ‘causaprima’ , Sang Maha Kuasa.

Lupa adalah proses ‘mendelete’ sebagian memory yang ada di otak kita. Kapasitas daya tampung otak manusia sangatlah bervariasi, demikian juga daya ingat antara satu sama lain berbeda-beda pula. Sehingga secara alamiah otak akan menghilangkan data-data yang menurut ‘program otak’ itu sendiri tidak penting untuk disimpan terlalu lama.

Berbahagialah apabila anda masih dapat lupa. Karena otak anda tidak perlu menyimpan data-data yang bukan ‘Top of Mind’. Dengan kata lain otak akan dapat diisi dengan data yang baru dan lebih fresh.

Pernahkah kita membayangkan apabila otak kita tidak bisa membuang atau melupakan berbagai hal
( baca: data ) yang sedemikiam banyaknya? Wah, ngeri juga membayangkanya, pastilah Overload.

Kalau over load bagaimana? Weleh, bayangkan saja computer yang overload .

So, janganlah kita langsung mencak-mencak apabila kita lupa sesuatu, atau ngomel pada orang lain karena dia lupa tentang sesuatu. Janganlah memaksa otak untuk mengingat-ingat segala sesuatu, berikanlah beban yang berimbang sesuai kapasitasnya. Ingat, sebuah ember tidak dapat menampung air melebihi kapasitasnya, walaupun diisi terus menerus. Pastilah air itu luber keluar, yang terjadi hanyalah pertukaran konten saja.

Einstein juga telah mengingatkan kita sejak dahulu, dimana Dia tidak mau menyimpan berbagai data yang tidak perlu disimpan dalam otak, dan sebagai pengganti dia tuliskan semua data-datanya di dalam buku atau kertas. Jika dia ditanya tentang sesuatu yang menurutnya tidak perlu diingat dalam otak, dengan enteng dia jawab: “Lupa”, atau “Tidak Tahu”.

Berikut adalah hal-hal yang tidak boleh dilupakan begitu saja: Kekurangan dan kelemahan diri sendiri, kelebihan dan kecakapan orang lain, Hutang, Alamat rumah, ULTAH, Kewajiban, tanggung jawab, Nama sendiri dan orang terdekat, Jatuh tempo ( Due Date ). Ha ha ha…

Hal-hal yang wajib di’lupa’kan: Kejelekan orang lain, kekurangan orang lain, kebodohan orang lain, kelebihan diri sendiri, Harta orang lain.

OK, selamat berlupa-lupa untuk hal yang tidak productif, dan selalu mengingat-ingat hal-hal yang produktif dan bermanfaat.
Salam Kaizen

Doharman Sitopu
LIBMYF & KOL Developer’s
LIB – Life Is Beautiful My Friends
KOL- Kaizen Of Life
http://paradigmadoharman.blogspot.com

Senin, 03 Agustus 2009

LIFE IS BEAUTIFUL MY FRIENDS 3

My Friends, Selamat bertemu kembali pada ‘LIB’ ( Life is Beautiful ) yang sudah masuk pada seri penerbitan 3 pada hari ini .


Kali ini saya ingin berbagi dengan kita semua mengenai keindahan hidup yang satu ini: “Makan”.


Romantika tentang makan adalah tentang “Rasa” dan “Manfaat”.
Ketika kita menikmati sebuah makanan yang memiliki rasa ‘enak’, maka kita akan terbuai oleh rasa tersebut ke dalam cita rasa yang sulit diungkapkan dengan kata-kata, hanya dapat dirasakan. Dalam kondisi terpengaruh oleh hipnotis rasa enak ini, serta merta wajah kita pun memancarkan sebuah aura yang dapat dibaca oleh orang lain. Wajah kita akan berseri-seri ‘sumringah’. Apabila wajah kita dapat men’display’ abjad, maka sesungguhnya tertulis di sana ‘Ueenaak’, atau ‘Nikmat’.


Tapi sadarkah kita, apakah makanan enak yang kita makan akan membawa manfaat bagi tubuh kita? Apakah manfaatnya sebanding dengan rasanya?. Tergantung konten nilai gizi makanan tersebut.


Sebaliknya, apabila kita menikmati makanan yang kata ahli Gizi dan Nutrisi sangat berkelimpahan manfaat untuk tubuh kita, begitu kita cicipi rasanya boleh jadi mengecewakan. Tidak sesuai dengan selera lidah kita, sangat sulit untuk menelanya. Ambil contoh misalnya sesuatu yang pahit yang diyakini banyak memberikan manfaat meningkatkan daya tahan tubuh, pastilah kita enggan untuk mengkonsumsinya. Apalagi disebut untuk ‘menikmatinya’ . Mendengan kata ‘pahit’ saja sudah tentu membuat ‘motorik’ tubuh akan memberi reaksi tidak suka ataupun penolakan.


Keindahan apa yang dapat kita petik dari ‘makan’ adalah : Tidak semua yang nikmat ataupun enak, memberi manfaat bagi hidup kita, sebaliknya sesuatu yang tidak enak atau nyaman , bias saja membawa berkah dan sukses pada kehudupan kita.


Masih rekat melekat nasihat Sang Bunda tercinta dalam hal ‘makan’ , katanya seperti ini :


“Nak, kalau lagi mengunyah sesuatu yang Manis, janganlah serta-merta ditelan, demikin juga saat mengenyam yang pahit, janganlah kamu langsung muntahkan”.


My Friends, Keindahan kali ini akan benar-benar menjadi indah apabila kita sensitive terhadap rasa dan makna. Janganlah kita tertipu oleh rasa yang menjerumuskan, atau menipu, bahkan membius kita, sehingga kita memperoleh manfaat yang tidak baik, tetapi berusahalah kita menilai sesuatu berdasarkan makna, baik yang tersirat maupun tersurat bahkan tersamar dari sebuah fenomena, agar kita selamat dan dapat berguna dalam hidup kita.


Makanan dikatakan kaya Nutrisi apabila bermanfaat bagi kesehatan, demikian juga dengan kita dikatakan SUKSES apabila berguna dalam konteks kehidupan kita masing-masing. Selamat menjadi orang yang ‘berguna’ dan ‘bermanfaat’.


Salam KAIZEN.

Doharman Sitopu