Jumat, 05 Juni 2009

Sukses itu suatu keharusan

Judul tulisan saya kali ini sangat “biasa” dan sangat jauh dari “luar biasa”. Mengapa begitu? Karena kata-kata “sukses” sudah sering didengar oleh semua orang, belum tentu menarik।

Tapi apa alasan saya agar anda tetap melanjutkan membaca tulisan ini?
Mengapa saya “berani” menyatakan bahwa sukses itu adalah suatu keharusan, bukan suatu pilihan?.

Begini penjelasan saya।

Pada akhir tahun 2008 yang lalu, saya diajak oleh teman menyaksikan sebuah film yang luar biasa। Judulnya “Life without limb”. Jauh-jauh hari saya sudah di”invite” oleh teman saya itu, waktu dan tempat pun sudah diinformasikan secara rinci.

Awalnya saya tidak terlalu tertarik dengan event yang akan diadakan oleh teman saya ini। Bahkan arti dari pada judul tersebut pun tak saya pahami Dalam hati saya mengatakan ; “paling juga Film action seperti biasanya”

Singkat cerita pada hari “H”, pada saat pertunjukan dimulai, muncul sebuah film yang berformat “documenter”, yang menceritakan kisah Mr Nick .Respon saya masih biasa-biasa saja, sambil membaca prolog di layar, saya hanya “melirik” santai.

Tiba-tiba terjadi suatu hal yang “luar biasa” dalam diri saya karena actor yang muncul dalam film ini memang luar biasa, alias lain dari actor pada umumnya.
Kali ini muncul actor yang membuat saya heran , sebab orangnya tidak memiliki “tungkai” ( limb ), tidak memiliki tangan, tidak memiliki kaki, hanya punya perut dan kepala.

Pada tahap awal pertunjukan diceritakan bagaimana Mr.Nick menjalani hidup sehari-hari; mulai dari menyikat gigi dengan sikat gigi yang telah dirancang khusus untuk Nick, berjalan di dalam rumah menggunakan “mobil” khusus, demikian juga aktivitas browsing di internet dia lakukan dengan bakal tungkai kaki ( sebenarnya kaki Nick tumbuh beberaya senti, menyerupai tangan) , bahkan yang paling mengejutkan “penonton” saat Nick melompat ke dalam kolam renang.

Pada pertengan diceritakan bagaimana dulunya Nick hampir putus asa, ingin bunuh diri karena menyesali mengapa dilahirkan ke dunia dengan cacat yang sedemikian menyiksa lahir dan bathin.

Titik kulminasi kehidupan Nick adalah munculnya semangat hidup, dan rasa ingin “SUKSES” karena dia berfikir tidak ada gunanya menangisi keadan tanpa adanya usaha untuk merubah diri. Ditangisi pun ber jam-jam setiap hari, keadaan tidak akan berubah.

Alhasil dengan bantuan keluarga dan berbagai pihak Nick menemukan “Jati diri”, bahwa dia sesungguhnya Luar Biasa. Luar Biasanya adalah karena memiliki ke unikan, dia merubah "kekurangan" menjadi "kelebihan".

Singkat cerita Nick berhasil mencapai impianya menjadi pembicara yang luar biasa, memiliki rumah yang besar hasil keringat sendiri, bahkan diceritakan dia akan membeli satu rumah lagi, memiliki sejumlah saham di pasar modal dan seterusnya.
Teman, Mengapa saya katakana bahwa sukses adalah suatu keharusan, karena Nick yang invalid berat saja bisa sukses. Apa lagi kita yang diberi Tuhan organ tubuh yang lengkap? Salam SUKSES.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar